As’salamualaikum ,
Kehidupan yang bina atas dasar kerana ALLAH akan buahkan
hasil yang bermakna lagi bernilai pada sesiapa yang ‘mahukan’ .
Kenapa kata ‘mahukan’ ?
Tanpa kita sedar pernah kah kita fikir apa yang kita
lakukan itu benar-benar inginkan Redha-Nya sahaja ? Kerana itu Tanya kembali
pada diri kita apa benar kita ‘mahukan’ Redha-Nya atau ada udang disebalik batu
. Hati rasa tidak tenang atau rasa semacam mungkin menyebabkan kita tidak ikut
peraturan yang telah ALLAH tetapkan .
Manusia macam kita memang kadang-kadang tidak sedar atau
sedar tentang sesuatu perlakuan itu . Jika dilakukan dengan menggunakan akal
fikiran mungkin perasaan sewaktu itu dapat dikawal . Perasaan yang ALLAH beri .
Kasihsayang , cinta , rindu dan sebagainya . Ia perlu dikawal dengan kadar yang
sederhana . Islam itu mementingkan kesederhanaan . Ia adil dan semuanya dapat
dibahagi sama rata . Tiada kategori hamba bagi manusia kepada manusia yang lain
TAPI hamba kepada ALLAH itu tetap selamanya .
Kita ni hamba ALLAH yang bagaimana ?
Cuba flesh back balik kata-kata kita dan perlakuan kita .
Kita puas dengan penerimaan bagi diri kita dan orang sekeliling kita . Ada yang
kita lepas pandang dengan dua mata yang ALLAH beri ? Ada kita fikir teman
sebelah kita rasa bila kita keluarkan kata-kata tanpa berfikir dahulu ? Ada
kita lunturkan suasana yang cerah selepas perkataan yang mungkin hanya sepatah
tapi memberi impak yang negatif pada persekitaran itu ?
Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya Allah SWT murka kepada orang yang berperangai jahat dan berlidah kotor." (HR. At-Tirmidzi)
Ya ALLAH , aku hambaMu yang lemah dan melampaui batas . Ampuni hambaMu ini . Aku tak mampu untuk berkata apa , hanya ingin berkata padaMu ya ALLAH sesuatu yang tersimpan ini .
Kita selesa tak dengan keadaan kita sekarang ? Jika ya
Alhamdulillah , moga ALLAH memberi kita semua landasan yang benar dan betul .
Kalau tidak bagaimana pula ? Kembali kepadaNya dan jangan sesekali berputus-asa
untuk mendapat Rahmat ALLAH . Walau waktu itu kita putus asa biarlah kita putus
asa dalam keadaan berusaha . Kesilapan yang lepas itu adalah dari tangan kita
sendiri yang melakukannya . Ia satu tempias yang sangat terkesan bukan ? ALLAH
masih memberi kita peluang agar tempias ini memberi seribu hikmah di masa
hadapan . Lihat ? Its beautiful . Tiada Tuhan melainkan hanya pada ALLAH , Nabi
Muhammad S.A.W itu utusan ALLAH !
Saya mengingatkan pada diri saya . Saya seperti
dikejutkan dari bangun dengan kesilapan saya yang lepas . Kita sama-sama belum
terlambat untuk berubah kan ? Kita boleh bebas dari seksa kejahatan ini .
Selagi kita ingin berubah ALLAH akan beri jalan . InsyaALLAH . Munajat
kepada-Nya , minta pada-Nya . Hanya Dia yang menggerakkan hati ini .
Wallahualam .
"Timbanglah perkataan dan perbuatanmu sebelum di timbang di akhirat kelak."
(Khalifah Umar r.a)
Pahitnya kesilapan , tenangnya pembetulan
(Novel matahari m/s 126 karya Hilal Asyraf) > langitilahi.com
No comments:
Post a Comment